Minggu ke 14 Pertanyaan dan jawaban 36
Pertanyaan: Bagaimanakah kandungan suci dan kelahiran Kristus bermanfaant bagi anda?
Jawaban: Dia menjadi pengantara kita (1 Tim 2:5-6; Ibr 9:13-15) dengan keadaanNya yang tidak bersalah dan kekudusanNya yang sempurna, Ia meniadakan dosa saya dari pandangan Allah-dosa sejak saya dikandung (Roma 8:3-4; 2 Kor 5:21; Gal 4:4-5; 1 Pet 1:18-19).
Terjemahan lain dari pertanyaan diatas adalah faedah apakah yang saudara dapat dari pengandungan suci dan kelahiran kristus itu? Seperti sudah dijelaskan panjang lebar diatas tentang Yesus yang dikandung dari Roh Kudus, maka pada bagian ini kembali pertanyaan yang sama diajukan oleh katekismus. Kristus adalah pribadi dari Tritunggal yang kudus. Kekudusan Yesus tidak terjadi ketika Ia dilahirkan sebagai manusia, namun pada waktu ia dikandung, Ia sudah kudus bahkan tetap kudus. Ia dikandung dari Roh Kudus. Naturnya sudah kudus sejak kekekalan. Maka ketika penjelmaan terjadi kekudusan dalam dirinya tidak berubah, tidak tercemar, sekalipun Ia dikandung dalam rahim seorang manusia yang berdosa seperti Maria. Ia tetap kudus adanya. kekudusanNya inilah yang membawa manfaat yang besar dalam kehidupan kita orang yang percaya kepadaNya. Katekismus menguraikan manfaat yang didapatkan melalui kekudusanNya itu.
Pertama, Ia menjadi perantara bagi kita. Hanya pribadi yang kuduslah yang bisa menjadi perantara antara manusia dengan Allah. Kitab Ibrani pasal 9 dengan gamblang menjelaskan kepada kita tentang kristus sebagai pengantara dari perjanjian yang baru. “sebab jika darah domba jantan dan darah lembu jantan menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diriNya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Ia adalah pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.”
Manusia yang jatuh dalam dosa, tidak mungkin bisa bersekutu dengan Allah yang kudus dan tak bercacat. Manusia binasa dihadapan Allah karena dosa mereka. Oleh sebab itu dalam perjanjian yang lama, manusia bisa dibersihkan dan dikuduskan dari dosa melalui darah anak lembu atau domba yang dihantarkan melalui perantaraan seorang imam besar, maka dalam perjanjian baru Kristus sendiri menjadi perantara antara manusia dengan Allah. Kristus membawa darahNya sendiri sebagai pendamaian bagi dosa-dosa umatNya. Dalam perjanjian yang lama seorang imam tidak hanya membawa korban untuk umat Tuhan, tetapi juga bagi dirinya sendiri, namun dalam Perjanjian Baru Kristus yang kudus itu menjadi perantara yang sempurna sebab Ia tidak perlu berdamai dengan Allah. Sebab Ia sendiri kudus dan tak bercacat. Sebaliknya dengan darahNya yang kudus dan mahal itu, ia menebus umatNya satu kali untuk selama-lamanya.
Banyak orang hebat yang kita kenal di dunia ini. Mereka begitu diagung-agungkan karena moralitas, akhlak dan juga mungkin dengan charisma mereka. Namun yang patut digaris bawahi adalah bahwa mereka tetap manusia biasa. Mereka juga berdosa dan membutuhkan juruselamat. Mereka membutuhkan seorang perantara bagi dosa mereka. Nabi Musa, Imam Harun adalah orang yang demikian dikagumi karena kesalehan mereka. Namun mereka juga manusia berdosa seperti kita yang membutuhkan seorang pengantara yang sempurna dan tak bercacat. Alkitab mencatat bahwa hanya Yesuslah pengantara yang sempurna itu. Pernyataan Tuhan Yesus sangat jelas “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun yang dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku (Yohanes 14:6). Sebuah pernyataan yang tegas dan jelas. Hanya Dialah jalan itu. Hanya dialah pengantara itu. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah menjadi pengantara bagi kita. Sehingga melalui Dia dan di dalam Dia kita beroleh pembenaran di hadapan Tuhan.